Empat hotel baru beroperasi di Surakarta dalam waktu yang hampir bersamaan. Dimulai dengan pembukaan Rumah Batu Villa and Spa pada 17 Juni 2012, kemudian disusul Fave Hotel Solo Baru pada 20 Juni, Hotel Acacia Inn pada 21 Juni, dan terakhir Pose In Hotel di awal Juli mendatang.
Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta Abdullah Soewarno mengatakan hotel baru yang segera beroperasi itu berkategori di bawah bintang 4 dan 5. »Kalau hotel baru yang berdiri bintang 4 dan 5, kami tidak terlalu khawatir karena mereka condong mendatangkan tamu dari luar,” katanya kepada wartawan, Senin, 18 Juni 2012.
Sementara hotel bintang 1, 2, dan 3 biasanya menggarap tamu yang selama ini sudah menjadi pelanggan di hotel lama. Dengan keunggulan fasilitas, kamar, dan perabot yang serba baru, maka diyakini konsumen lebih memilih hotel-hotel yang baru itu.
»Kami memperkirakan ada penurunan okupansi menjadi 50 persen dari sekarang di angka 57 persen,” ujarnya. Dia sendiri mengaku tidak habis pikir kenapa semakin banyak investor yang membangun hotel di Solo.
Sebab rata-rata tingkat keterisian hotel sebenarnya tidak mendukung bisnis hotel. Abdullah menyatakan agar sebuah hotel mendapat untung, rata-rata okupansi dalam setahun minimal 65-70 persen. »Sekarang dengan rataan okupansi 57 persen, dan bakal semakin berkurang dengan hadirnya hotel baru, sebenarnya keuntungan apa yang didapat,” ujarnya.
Abdullah sendiri tidak mempermasalahkan dan tidak menolak ada investor yang menanamkan uangnya untuk membangun hotel di Solo. Hanya saja, perlu pengaturan agar tidak terjadi perang harga karena berebut konsumen yang terbatas.
Sales Executive Rumah Batu Villa and Spa Lina Sari mengatakan pembukaan memang dibarengkan dengan masa liburan sekolah dan disambung Lebaran. »Konsep kami resor dengan 18 kamar. Kami memadukan nuansa Jawa dan Bali,” dia menjelaskan.
Kemudian Fave Hotel Solo Baru yang dikelola Aston International akan mengoperasikan 153 kamar. Menurut juru bicara Fave Hotel, Candid Erdiata, hotel bintang dua itu memiliki konsep fresh, fun, and friendly. »Kami menyasar para pebisnis yang mencari akomodasi berkualitas dengan harga yang terjangkau,” katanya. Tiap kamar didesain dengan nuansa batik dan warna-warna cerah di interiornya.
Direktur Pose In Hotel Metty P Indriasari mengatakan ada 56 kamar yang disiapkan yang dilengkapi dengan ruang pertemuan. Saat ini pembangunan hotel baru selesai 70 persen dan saat pembukaan perdana pada awal Juli 2012, hotel bintang tiga ini baru mengoperasikan 32 kamar.
0 komentar:
Posting Komentar